Selena sempat ingin mencari alasan lain untuk mencari tahu berita tentang Harvey, tapi tidak disangka orangnya malah muncul dengan sendirinya.Pak Gonzales tahu dari percakapannya dengan Selena bahwa kemampuan medis Selena jauh di atas dirinya sendiri, jadi dia merasa lega Selena menawarkan diri untuk merawat orang tersebut.Bagaimanapun juga, orang tersebut adalah tamu kehormatan, dia sendiri juga takut membuat kesalahan. Dia bertanya dengan suara pelan, "Dokter Siska, bagaimana keadaannya?"Selena melepaskan tangannya dari denyut nadi Harvey dan berkata dengan ekspresi datar, "Tidak ada masalah serius, Tuan ini hanya kelelahan dan tiba-tiba pingsan karena gula darah rendah."Baru pada saat inilah semua orang merasa lega. Tamu yang datang hari ini adalah figur penting dari Negara Arama. Wajahnya selalu memakai setengah topeng dan jarang diperlihatkan kepada orang-orang.Kalau terjadi sesuatu padanya di sini, maka habis sudah riwayat mereka!Selena mengeluarkan kantong jarumnya dan mel
Watson mendekatkan kepalanya dengan penuh semangat dan kegembiraan, "Guru Selena, topik apa yang sedang Anda pikirkan? Bolehkah saya berpartisipasi? Saya bahkan belum pernah mendengar tentang bunga salju biru yang Anda sebutkan terakhir kali, Anda tahu begitu banyak tentang tanaman obat."Selena semakin merasa canggung, topik yang dia pikirkan mungkin tidak cocok untuk anak-anak.Mana mungkin dia memberitahu Watson bagaimana dia berencana untuk membuka baju Harvey dan menciumnya untuk menebus rasa rindu?"Nanti saja."Selena buru-buru melahap dua suap nasi dan merebus obat untuk Markus. Dia mengayunkan kipas kecil untuk mengipasi api sambil dengan sabar menunggu Harvey.Dengan statusnya, Harvey pasti akan banyak berurusan dengan Markus. Meskipun keduanya saling tidak suka dan ingin saling menikam sampai mati, di hadapan media mereka terpaksa makan bersama, berbincang-bincang, berjabat tangan dan tersenyum palsu, dan setelah makan masih ada banyak proses yang harus dijalani.Harvey dan
Selena juga tidak malu-malu lagi, kedua tangannya naik ke leher Harvey dengan luwes, menyesuaikan posisinya dengan tubuh Harvey. Mereka baru berhenti berciuman ketika Selena hampir kehabisan napas.Berbaring tak berdaya dalam pelukannya, Selena mendengar detak jantung Harvey yang kuat dan berirama teratur."Harvey, aku merindukanmu," Selena berbaring di pelukan Harvey dengan senyum manis.Ekspresi merajuk Harvey akhirnya membaik, "Kamu tahu nggak apa yang telah kamu lakukan padaku? Aku nggak bisa tidur nyenyak selama beberapa hari ini!"Selena menggosokkan wajahnya seperti anak kucing pada pipi Harvey, "Maaf ya.""Aku selalu merasa seperti sedang berselingkuh dengan orang lain setiap kali kamu menggosokkan wajah ini padaku."Harvey mengernyitkan keningnya, dia benar-benar tidak suka Selena menggunakan wajah orang lain untuk bermesraan dengannya.Harvey mengulurkan tangan untuk melepaskan topeng tersebut, tetapi Selena mengangkat tangannya untuk menghentikannya, "Nggak boleh, kalau samp
Tiba-tiba Harvey menyadari kalau perasaannya terhadap Selena telah berubah banyak. Meskipun dia sudah menyukai Selena sejak dulu, tetapi perasaan yang dia rasakan hanya seperti rasa sayang terhadap hewan peliharaan di rumah saja.Selena bisa membuatnya merasa ditemani secara emosional, sementara Harvey sendiri menjadi pelindungnya dari segala ancaman dan bahaya di luar sana. Harvey sama sekali tidak pernah memikirkan apa yang Selena butuhkan sebenarnya.Sekarang, Selena menjadi lebih percaya diri dan bebas setelah dia meninggalkan Harvey. Keadaan Selena saat ini membuatnya jadi makin memesona dan makin membuatnya jatuh cinta dan takut.Dalam hubungan mereka berdua, Harvey jadi pihak yang lemah.Harvey berlutut dengan salah satu lututnya dan menurunkan tubuhnya perlahan ke bawah sambil menyusuri leher Selena dan berkata dengan lirih, "Seli, bisakah kamu mencintaiku lagi?"Bagi Harvey, Selena seperti juru selamatnya. Selena mengulurkan tangannya dan memegang wajah Harvey. "Jangan aneh-an
Harvey memperhatikan reaksi Markus yang duduk di depannya. Mereka sudah saling kenal selama bertahun-tahun. Markus memiliki temperamen yang buruk dan mudah marah.Jangankan saat ini, bahkan dulu saat Markus masih bukan siapa-siapa dan miskin, dia juga tidak akan membiarkan siapa pun memperlakukannya seperti ini.Bahkan orang-orang yang dulu pernah memakinya juga sudah lama mati karena dia habisi.Namun, setelah Selena memarahinya, Markus sama sekali tidak terlihat marah dan dua orang di belakangnya juga terlihat tenang. Itu berarti, ini bukan pertama kali Selena memarahinya.Tampaknya, perasaan yang Markus miliki tidak sesederhana itu.Pria paling mengerti pria, jika bukan karena rasa suka yang Markus sukai sangat besar, dia tidak mungkin menolerir wanita yang melukai harga dirinya. Tangan Harvey terkepal kuat di atas pahanya.Dia harus segera membawa Selena pergi dari sini.Alex terkejut, dia tidak menyangka kalau Markus yang gila itu benar-benar patuh terhadap Selena? Ini aneh sekali
Suasana yang tegang ini membuat napas Selena terasa sesak. Sorot matanya terlihat dingin dan berkata, "Cukup! Keluar kalian semua! Jangan mengangguku bekerja!"Markus menunjuk dirinya sendiri, "Aku?""Kalau bukan kamu siapa lagi? Mau itu tamu kehormatan atau siapa aku sudah nggak peduli! Tapi di sini, dia adalah pasienku. Kalau ada masalah, silakan dibahas saat aku sudah selesai mengobatinya! Keluar!"Selena menunjuk ke arah pintu. Markus diam saja dan hanya memelototinya dengan tajam, kemudian melangkah pergi tanpa berkata apa-apa lagi, membuat Alex dan yang lainnya tercengang."Anu ... Dokter Siska, pekerjaanmu bukanlah dokter, tapi pelatih hewan! Kamu sudah melatih anjing gila itu dengan baik sampai dia jadi penurut! Luar biasa!"Selena menatap Alex dengan sinis dan langsung berkata tanpa belas kasihan, "Kamu juga keluar dari sini!""Oke ... " Alex mengangguk dengan lesu.Chandra menarik lengan Alex dan berjanji pada Harvey, "Tenang saja, kami akan berjaga baik-baik. Tapi kayaknya M
Kalau sikapnya masih arogan dan sombong seperti dulu, hal ini justru membuat Selena merasa bersalah. Bagaimanapun juga dia datang ke sini dengan tujuan tertentu, yaitu mengambil sesuatu yang sangat penting bagi Markus."Kenapa tiba-tiba kamu jadi kayak bukan dirimu sendiri?""Akhir-akhir ini aku banyak berpikir. Skill medismu bagus dan kamu juga dipuji-puji oleh orang-orang dari Rumah Sakit Nasional. Kalau kamu tertarik, kamu bisa kerja di Rumah Sakit Nasional. Kamu juga bisa mengajak suami dan anakmu untuk tinggal di sini, anakmu juga bisa sekolah di sekolah yang bagus. Aku juga bisa memberi suamimu pekerjaan yang bagus."Markus melangkah mundur selangkah, seolah-olah membuat jarak dengan Selena. "Aku mengakui kalau aku tertarik padamu, tapi aku paham, kamu adalah orang yang berbakat dan aku ingin agar kamu tinggal di sini. Kamu bisa bilang syarat apa yang kamu mau.""Aku pikir-pikir dulu. Sudah malam, pulang dan istirahat saja sana."Perasaan Selena jadi makin berat. Mengapa sikap Ma
Langit sudah mulai gelap saat Selena tiba. Tercium aroma bunga yang lembut di udara.Ternyata ini tempat ini adalah Pemandian Sakura. Selena ditempatkan secara khusus di pemandian yang terpisah.Apakah Markus sudah benar-benar menggunakan hati nuraninya?Meskipun pemandangan di tempat ini sangat indah, Selena malah sama sekali tidak memiliki keinginan untuk berendam.Dia melihat lapisan penjaga sebanyak tiga lapis di depannya dan menyadari bahwa saat ini Markus pasti sedang menemui tamunya di sana.Apakah Selena bisa berhasil malam ini?Setelah sekitar satu jam kemudian, Selena duduk di halaman dan melihat bintang-bintang yang berkelip-kelip di langit. Terdengar suara serangga berderik di telinganya. Kelopak bunga sakura berjatuhan di sekitarnya dan tidak sedikit juga yang berjatuhan di atas kolam. Semua ini terlihat sangat indah dan romantis.Terdengar suara pintu diketuk dari luar. "Dokter Siska, apa Dokter sudah selesai mandi?"Selena terkejut saat mendengar suara Pasha dari luar."