Share

Chapter 34 : Menyibukkan Diri

    Aku menyelesaikan sebuah lukisan! Awalnya aku berusaha melukis kembang sepatu yang sedang mekar berseri, tapi gagal dan jadi lukisan abstrak. Elisabet tetap memasukkan lukisanku dalam bingkai. Dia bersikeras pasti ada yang mau membelinya, karena kita tidak dapat menebak selera orang.

    Kembang sepatu yang malang, batinku. 

    Menjadi putri seorang pelukis tidak menjamin bahwa diriku pun piawai melukis. Aku lebih suka menciptakan sebuah desain yang indah secara digital. Bukannya aku tidak suka menggambar. Aku suka! Hanya saja tidak ada waktu untuk melakukannya.

    Jadi kata kuncinya adalah 'tidak ada waktu', bukan 'tidak bisa'.

    Aku menunduk, kalah oleh logikaku sendiri.

    "Hazel, nanti sore temani Mama ke galeri ya?"

    "Oke, Ma. Sekarang kita mau ngapain?"

    "Sapu daun kering sana."

    "Hah?"

    "Itu, daun kering di
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status