Share

66. Pertarungan Para Pemuda

“Baik lah, jika memang tak ada pilihan lain!”

Sekira 30 pemuda itu segera menghunuskan senjata masing-masing. Perdana berdiri paling depan dengan toya di tangan kanan. Tubuh kurusnya nyatanya tak cukup berani menyaksikan ratusan pasukan berkuda itu. Namun kepercayaan gurunya tak bisa ia sia-siakan. Ia harus lebih berani dibanding sepuluh pria paruh baya tadi.

“Apa kau takut, Perdana?” tanya Atma yang terus berusaha mengeluarkan Baladhara, namun gagal.

“Takut kau bilang? Aku tak akan memaafkan diriku sendiri bila merasa takut, Atma!” pungkas Perdana sama sekali tak bergeming dari tempat. Berhasil atau tidaknya Ghanaswara, Sasra Sayaka dan Baladhara, tetap saja ia memang harus berhadapan dengan prajurit-prajurit Astagina itu.

Atma begerak ke sisi Perdana, sedikit lebih maju ke depan. Pemuda itu tampak ingin menyongsong pasukan dengan suara bergemuruh yang menggetarkan bumi itu.

“Apa yang akan kau lakukan?” tanya Perdana merasa aneh dengan keberadaan Atma, seorang yang amat pemalu dan pe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status