Share

65. Para Pemuda

Tidak ada yang lebih menyenangkan dari sebuah harapan yang terwujud. Perdana kembali berlari ke gerbang padepokan. Semangatnya telah menggelora, sama dengan para pemuda yang tadi hanya bisa menyaksikan keberanian orang-orang Baka Nirdaya. Akan sangat malu rasanya bila tingkat keberanian mereka tak setara.

Dalam waktu singkat para pemuda sudah menggalang barikade di mulut gerbang padepokan. Perdana berdiri paling depan menyandang toya andalan. Pemuda itu sama sekali tak mampu memikirkan strategi khusus. Sedang menghadapi ratusan prajurit itu secara langsung, ia benar-benar tak punya nyali. Tapi sepertinya tak ada pilihan lain.

“Perdana, apa rencanamu?” tanya seorang pemuda tak jauh dari tempat Perdana berdiri.

“Aku hanya bisa Mandaraji. Apa ada di antara kalian yang punya kemampuan khusus?” tanya Perdana.

“Kita semua masih belajar, Perdana. Tak ada yang benar-benar mahir melakukan satu ilmu saja,” kilah pemuda lain di sebelah kanan belakang Perdana.

“Ya, aku bisa Ghanaswara meski tak m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status