Ji Eun menekan tombol rumah yang tak kalah besar dengan rumahnya, begitu pintu terbuka, ia langsung masuk dan wanita cantik itu telah menyambutnya.
“Aigoo, aku sangat merindukanmu,” Ujar Ji Eun.
Mereka berpelukan setelah Ji Eun menurunkan Ji Hwan.
“Kita masuk dulu,” Ajak si tuan rumah.
Pemilik rumah besar ini adalah Park Se Mi, salah satu solois Korea Selatan yang sedang naik daun. Ia adalah teman Ji Eun semasa kuliah.
Ji Eun mengelilingkan pandangan ketika ia duduk di sofa ruang tamu Se Mi.
“Ah, kapan kita terakhir kali bertemu ya ?,” Tanya Se Mi sambil berjalan menuju kulkasnya.
“Kurasa dua tahun lalu, kita bertemu di lokasi syutingmu lalu kau memberiku album. Itu bahkan hanya sebentar,” Ujar Ji Eun.
Se Mi meletakkan nampan berisi teh dan buah.
“Aku ingin sekali berkumpul dengan beberapa teman yang sudah lama tidak kutemui. Tapi kau tahu sendiri paparazzi d
Karena kondisinya yg semakin membaik, Ji Eun beberapa kali datang ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya, ia sudah bisa mengatur waktu saat bekerja dan mengasuh anak.Sementara Yuri dan Hwan masih di Perancis, sudah hampir dua bulan. Kehidupan Ji Eun terasa begitu tenang kini.Ia beberapa kali mengunjungi Se Mi, mengingat ia lebih sering tinggal sendirian, meski terkadang ada adiknya. Ia juga beberapa kai menitipkan Ji Hwan karena Se Mi sangat menyukai Ji Hwan.Hingga tiba – tiba, siang ini ayah Hwan datang ke rumah.“BRAAK !, mana Hwan ?!,” Tanya Tn.Lee. dengan emosi menggebu.“Ah, Oppa masih di Perancis, abeonim,” Jawab Ji Eun.“Kau tahu Bersama siapa di Perancis ?.”“Tentu saja Bersama sekretarisnya, ada masalah apa, abeonim ?,” Tanya Ji Eun hati – hati.“Dia selingkuh Ji Eun !.”Ji Eun menelan ludah, apa yg harus ia katakan ?, haruskah ia bil
Ji Eun tidak bisa tidur nyenyak semalam, ia tidak sabar menguak kebusukan orang – orang yg berada di sekitar Hwan. Sepertinya akan banyak hal – hal menarik yang akan ia ketahui.Pagi ini, setelah memandikan Ji Hwan, ia langsung beranjak ke bawah dengan pakaian rapi.“Kau berangkat kerja pagi ini ?,” Tanya Ahjumma.“Eoh, ada yg harus kuselesaikan,” Ujar Ji Eun.“Ahjumma..”“Eoh, wae ?.”“Apa kau sudah pernah mengenal Yuri sebelumnya ?,” Tanya Ji Eun sambil menyeruput jus apel.“Ne, tentu saja. Kenapa ?,” Ahjumma Kembali bertanya.“Apa yg tidak kuketahui tentangnya ?.”“Kau tahu dia adiknya Yoona-ssi, kan ?,” Tanya Ahjumma.“Ne, aku baru saja tahu,” Jawab Ji Eun.“Tidak banyak yg aku tahu karena mereka jarang di rumah, hanya saja Hwan sangat mendengarkan apapun yg Yuri minta. Mereka le
Pria muda bertubuh tegap itu baru saja keluar ruangan ketika ponselnya berdering, noonanya memanggilnya lagi.“Ne,” Ujar Jae Hee.Jae Hee masuk kembali ke ruangan Ji Eun.“Ah, Jae Hee-ya,” Panggil Ji Eun.“Ne ?.”“Aku sedang bingung apa yg akan kulakukan selanjutnya, kita harus menemukan bukti nikah Yuri, lalu ?, apa dia bisa dilaporkan sebagai penipu dengan hal itu ?,” Tanya Ji Eun.“Tentu saja. Kau juga punya foto surat pemindahan aset kan, itu juga bisa dipakai. Apa kau tak mau mengecek presentase saham yg dimiliki Yuri ?, dia bisa didakwa dengan berbagai macam penipuan. Karena kurasa dia memang penipu,” Ujar Jae Hee.“Benar juga, panggil Aera,” Ujar Ji Eun.Tak lama Aera pun masuk.“Ne, samunim ?.”“Aera-ssi, tolong cek presentase kepemilikan saham yg dimiliki Yuri,” Ujar Ji Eun.“Ne, tunggu sebentar,&r
Ji Eun beranjak keluar, Jae Hee sudah menunggunya di mobil yg berbeda dengan yg tadi ia bawa.“Kau sudah dapat alamat Yuri ?,” Tanya Ji Eun.“Eoh, dia punya apartmen di Gangnam,” Jawab Jae Hee.Jae Hee mengemudikan mobilnya keluar rumah, mereka akan pergi ke apartmen Yuri hari ini. Lebih tepatnya mencari Yuri karena ia tidak pulang ke rumah. Sesampainya di lobi apartmen, Yuri mengganti bajunya di kamar mandi. Ia takut ada yg mengenalinya karena di apartmen ini banyak rekan kerja dan para entertainer yg mengenalnya.Apartmen Yuri berada di lantai 15, unit 1515. Ia kesana Bersama Jae Hee yg juga berganti pakaian.“Dia pasti dapat uang yg banyak sekali sampai bisa membeli rumah VIP ini,” Gumam Ji Eun.Ji Eun memencet tombol.“Siapa ?,” Tak lama ada yg menjawab.“Yuri-ssi ?, apa itu kau ?,” Tanya Ji Eun.“Yuri ?, siapa ?, sepertinya kau salah rumah.”
Ji Eun beranjak keluar, Jae Hee sudah menunggunya di mobil yg berbeda dengan yg tadi ia bawa.“Kau sudah dapat alamat Yuri ?,” Tanya Ji Eun.“Eoh, dia punya apartmen di Gangnam,” Jawab Jae Hee.Jae Hee mengemudikan mobilnya keluar rumah, mereka akan pergi ke apartmen Yuri hari ini. Lebih tepatnya mencari Yuri karena ia tidak pulang ke rumah. Sesampainya di lobi apartmen, Yuri mengganti bajunya di kamar mandi. Ia takut ada yg mengenalinya karena di apartmen ini banyak rekan kerja dan para entertainer yg mengenalnya.Apartmen Yuri berada di lantai 15, unit 1515. Ia kesana Bersama Jae Hee yg juga berganti pakaian.“Dia pasti dapat uang yg banyak sekali sampai bisa membeli rumah VIP ini,” Gumam Ji Eun.Ji Eun memencet tombol.“Siapa ?,” Tak lama ada yg menjawab.“Yuri-ssi ?, apa itu kau ?,” Tanya Ji Eun.“Yuri ?, siapa ?, sepertinya kau salah rumah.”
“Good Morning !,” Ji Eun turun sambil menggendong Ji Hwan dan sudah berpakaian lengkap. Ia menurunkan putra kecilnya di taman bermain kecilnya dan menuju ke pantry.“Kau tampak sibuk sekali belakangan ini,” Ujar Ahjumma.“Eoh, Hwan meninggalkan beberapa pekerjaan yg harus kulakukan,” Jawab Ji Eun sambil meraih sumpit.“Noona, kita harus menjemput presdir pagi ini,” Ujar Jae Hee yg entah sejak kapan disana.“Se..sekarang ?,” Tanya Ji Eun kaget.“Eoh, pesawat landing 30 menit lagi, dan para wartawan sudah disana,” Ujar Jae Hee.“Syukurlah jagoan kecilku sudah mandi, baiklah. Ji Hwan-ah, mari kita jemput appa,” Ujar Ji Eun, ia mengambil tas yg ia letakkan di meja ruang tamu, lalu menatap dirinya di kaca.Ia mengambil lipstick berwarna mysthic rose dan memoleskannya sekali lagi di bibirnya, riasan dan bajunya hari ini membuatnya tampak segar dan elegan.
Ji Eun mulai merasa jiwanya Kembali segar, ia begitu layu dan menyedihkan Ketika menghabiskan hari – hari pertama pernikahannya dengan Hwan. Meski rasa takut masih membayanginya, kalau – kalau Hwan menyiksanya lagi.Tidak ada yang namanya terbiasa, rasa sakit yang diberikan selalu baru dan tetap menyakitkan bagaimapun caranya.Ia terluka diluar dalam.Ia berusaha membangun kembali semangat hidupnya, semangat untuk melindungi suaminya dari wanita jalang ini.Ia Kembali keatas setelah sarapan, Hwan belum juga bangun. Perlahan, ia membuka pintu kamarnya dan mendekati ranjang Hwan.Ia menyentuh bahunya perlahan, takut Hwan kaget.“Oppa.., sudah hampir jam Sembilan, kau tidak bekerja ?,” Tanya Ji Eun lembut.Tak ada pergerakan.“Oppa..”Ia menarik sedikit selimut Hwan dan terlihat wajah Hwan yg memerah. Ji Eun langsung menyentuh kening Hwan yg sangat panas.“Omo, kau sakit.&rdq
Hwan sudah lebih sehat sekarang, ia sudah mulai bekerja dan entah mengapa Yuri belum juga muncul batang hidungnya. Hwan menggendong Ji Hwan dan mengajaknya bermain sebentar di dalam taman bermain mininya.“Oppa, sarapannya sudah siap,” Ujar Ji Eun.“Eoh.”“Aku sudah menghubungi Yuri, tapi dia belum juga datang,” Ujar Ji Eun.“Eoh,” Sahut Hwan singkat.Ji Eun tidak berani lagi makan semeja dengan Hwan sejak kejadian beberapa hari lalu, jadi ia memutuskan untuk menyuapi Ji Hwan yg sudah mulai berdiri dan belajar berjalan. Tanpa ia sadari, tiba – tiba saja Hwan sudah pergi.Ji Eun bergegas menuju kek kamarnya dan menyalakan laptopnya, Jae Hee sudah mengirim rekaman dari penyadap yg ada di mobil yg dibawa Yuri Ketika mereka pulang dari bandara. Karena Jae Hee belum bisa menemukan keberadaan Yuri.Y (Yuri), J (Jin Goo)Y: “Aigoo punggungku, aku lelah sekali. Kemana kita ?.&