Share

105. Hukum karma

Sedangkan itu di lain tempat, malam semakin larut dan sepoi angin semakin terasa dingin menusuk tulang. Mita masih belum menyangka jika dia berada di sebuah pulau kecil yang sangat indah untuk menikmati malam. Harinya yang berat dan rasa lelah seolah sirna sejak dia menginjakkan kaki di sebuah dermaga. Gemerlap lampu serta bangunan-bangunan dari kayu kian menambah keindahan di mata gadis itu.

"Loh, pak, kirain sudah tidur," ucap Mita saat mendapati laki-laki tampan yang berjalan ke arahnya.

Mita sendiri sedang menikmati angin laut di kursi teras kamarnya. Kebetulan kamar Vano juga terletak di samping kamarnya, yang mana tentu laki-laki itu dapat dengan jelas melihat Mita yang duduk sendirian sejak tadi.

"Emang saya kamu."

"Lah, saya emang kenapa?" balas gadis itu.

Mata sipitnya langsung melirik ke sebuah map yang Vano letakkan di atas meja. Mita menduga bosnya itu akan kembali bekerja. Sehingga membuatnya berdecih karena merasa bahwa bosnya itu workaholic sekali.

Namun Mita nggak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status