Share

26. Kekecewaan Leina

Arsen tetap menggendong Leina begitu keluar mobil, dan masuk ke dalam rumah. Dia sangat perhatian sampai membuat wanita itu tak bisa berkata-kata.

"Arsen, aku bisa jalan sendiri, kok." Leina sudah sangat malu, terlihat dari merah-merah di pipi.

"Sudah diam." Arsen menendang pintu kamar Leina sampai terbuka, lalu segera membaringkan wanita itu di atas ranjang. "Kamu berbaring dulu— aku ambilkan minum."

"Aku beneran tidak apa-apa, bukannya kita masih ada urusan? Kasus dengan klien kita bagaimana? Miranda kemana?"

"Aku bilang berbaring ya berbaring— bagiku, kamu itu yang terpenting."

Mendengar itu, hati Leina terasa berbunga-bunga. Apa ini artinya Arsen sungguh menganggapnya sangat penting? Dia adalah orang tercintanya?

Arsen pergi keluar sebentar untuk mengambil segelas air. Tetapi, tentu bukan itu saja rencananya. Selalu ada alasan kenapa dia berbuat baik dan perhatian kepada Leina— itu demi menenangkannya.

Dia sengaja mencampurkan obat tidur ke dalam segelas air yang dibawa. Baru kemu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status