Share

Bab 48. Racun Pelemas Tenaga

“Sabar Mbakyu, aku tak bermaksud jahat!” Permana mangangkat telapan tangan, memberi tanda agar Gendis menurunkan pedangnya.

“Hah, permainan apa yang kau lakukan!” Gendis tetap mengacungkan pedang dengan sikap siaga tak peduli dengan isyarat permana.

Ketua padepokan itu menyarungkan pedang, lalu berjalan mendekati Gendis. Gendis sendiri masih tetap siaga mundur beberapa langkah, menjaga jarak dengan Permana.

“Aku benar-benar khawatir dengan keadaan kakang. Aku dengar keadaannya makin parah, tolonglah, izinkan aku membantu!” bujuk Permana berusaha menyakinkan Gendis.

Gendis yang tadinya emosi pun menurunkan pedangnya. Melihat kondisi suaminya yang kesakitan tanpa bisa melakukan apapun benar-benar membuatnya tersiksa, dalam benaknya terlintas tidak salahnya mencoba.

“Apa kau tidak mempermainkanku!” Gendis melirik tajam masih belum yakin.

Permana tersenyum melangkah lebih dekat ke arah Gendis yang meski sudah menurunkan pedangnya, tapi masih menatap waspada dan curiga, “Sarungkan dulu ped
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status