Share

Bab 53. Pria Misterius

Melihat bahaya jelas di depan mata, Sukesih dengan sigap berdiri menjadi tameng untuk Mbayang. Hal itu membuat Cakraraya buru-buru menarik tapak saktinya yang sudah dekat mengenai batok kepala Mbayng.

“Minggir, Sukesih!” bentak Cakraraya bersungut-bersungut.

Bentakan Cakraraya tak menyurutkan nyali Sukesih. Gadis itu tetap berdiri tegap melindungi Mbayang dari serangan telapak Sakti Paman gurunya. Dia sudah siap, bila selembar nyawanya melayang.

“Tidak, Paman. Mbayang sama sekali tidak bersalah. Kenapa paman begitu tega menurunkan tangan jahat, padannya!”

Cakraraya menarik tangannya, bimbang . Dia masih tak tega bila harus melukai Sukesih. Dengan nada tinggi, dia kembali mengingatkan Sukesih agar tak ikut campur, atau dia tidak akan sungkan lagi.

“Sukesih, murid laknat ini telah berani mencatut namaku dan bermain-main dengan pengobatan Kakang Bimantara. Bisa jadi, dia juga terlibat atas tewasnya begawan Wirasena. Minggir, Sukesih!” bentak Cakraraya dengan nada lebih tinggi, mengangkat
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status