Share

Keping 37b

Biru mengulurkan tangannya, aku menerima tangan itu dan mencium punggung tangannya yang wangi. Kapan dia tidak wangi, kalau biasanya aku masih tahu diri tak mengharapkan membayangkan apa dengan parfumnya yang terasa maskulin dan mengintimidasi, sekarang malah pikiranku melayang-layang lagi.

Duh, Jani. Inget dong!

Aku tersenyum, ia menatapku lembut. Mata cokelatnya, tampak menghitam kelam. Aku tahu, jika ia sedang begitu serius dan antusias begitulah matanya berkilat-kilat. Apa yang ada di pikiran Biru sekarang?

Ingat, Jani. Sekarang, banyak orang kamu harus jadi pengantin yang anggun dan kalem, jangan loncat-loncat seperti biasanya.

Biru tersenyum sekali lagi, sementara di sekitarku saudara-saudara sepupuku seperti terpana melihat siapa suamiku sekarang. Oh, apa mereka tidak tahu skilku dalam mencari jodoh, duh jadi sombong.

Biru menundukkan kepalanya, dan berbisik di telingaku, rasa-rasanya itu tidak mungkin mengingat di sini terasa ramai.

"Kamu cantik, kamu selalu cantik."

Duh, jadi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status