Share

ASK-037

Berada di kediaman keluarga Arsya membuat tangan Indah pegal. Arsya tak lepas memegang tangannya seakan takut ia bisa lari kapan saja dari kediaman keluarga Subianto. Sesekali Indah meregangkan tangan yang pegal dan berkeringat, tapi setiap merasakan pergerakan itu Arsya kembali mengetatkan pegangannya.

“Aku minta piringku diisi makan malam sesuai selera kamu. Seperti biasa,” ujar Arsya, melepaskan tangan Indah yang langsung meregang.

Indah memandang Arsya dengan sudut matanya. “Seperti biasa?” desis Indah dengan mulut nyaris tidak terbuka.

Arsya tersenyum manis dan riang. “Air minumnya jangan yang hangat,” tambah Arsya mengingatkan.

Perubahan sikap Arsya di depan orang tuanya membuat Indah cukup risi. Kepura-puraan itu tidak seharusnya melibatkan kontak fisik antara mereka. Sikap itu terlalu berlebihan buatnya. Bahkan Panca dulu tidak pernah bersikap seperti itu. Ia harus bicara dengan Arsya.

“Harus sering ke sini, Bang. Ibu harus banyak ngobrol dengan Indah. Semua kerabat kita h
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (70)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
gimana Panca masih gak percaya kalau Indah bakal jadi isteri seorang presdir..?
goodnovel comment avatar
Elipurwati
lagain in in mbo yoo jangan sengke² kalu dapet tawaran kendaran dari bang asa,dia baik looh mau nawarin kendaraan,jd ketmu kan ama manusia ga punya otak kaya panca bisa² nya minta di kasihani anak sendiri g di anggep
goodnovel comment avatar
boleh kok aliya
udh kangen banget karyanya njus.. nunggu yg disebelah gk update2.. seharian jdi baca ini nii.. jadi tambah cintanya...tp semua karyanya njus aku cinta siih...sebagus ituuu...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status