Share

ASK-077

Kalau bukan karena Indah yang sedang berdiri di antara ia dan saudara papanya, Arsya pasti akan meledak dalam tawa saat mendengar hal yang ingin dibicarakan adalah soal harta peninggalan saudara mereka yang kuburannya masih basah.

Menurutnya sebelum membicarakan soal harta, harusnya para paman dan bibi itu membicarakan soal moral dan malu pada keponakan mereka.

“Apa suami Indah bisa meninggalkan kita berempat aja? Saat ini Om juga nggak ditemani anak-istri. Biar adil kita tidak usah memasukkan orang luar ke dalam pembicaraan keluarga kita.” Halim bicara sambil melemparkan tatapan tidak enak ke arah Arsya.

Indah yang masih berdiri bersama Arsya cepat-cepat menggeleng. Ia memeluk lengan Arsya dan membawanya ke sebuah kursi tunggal yang biasa ditempati Pak Hadi.

“Enggak bisa, Om. Papa udah nggak ada dan Bang Asa adalah orang yang mewakili semua urusan Indah. Lagipula nanti Om pasti mengerti alasan Bang Asa untuk tetap di sini.” Setelah memastikan Arsya menempati kursinya, Indah pergi ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (44)
goodnovel comment avatar
Aam Aminah
tenang Indah Alif pasti sembuh dan anak kedua kamu nanti pasti sehat
goodnovel comment avatar
Neee I
Thank you and stay healthy KK Njusss.........
goodnovel comment avatar
Melani Anggraeni
Harus positif y Indah , semangat ..
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status