Share

119. Cuddling

[POV Fany]

-----

Aku bangun dalam keadaan enteng. Ketika membuka mata mendapati Adrian berada di samping membuatku tersenyum. Punggungnya yang penuh tato, luka cakar tadi malam, aroma cinta. Aku masih perawan.

Ya, aku masih perawan. Adrian Bened tidak mengambil, dia berkata, 'Semua itu untuk suamimu, nanti ketika aku menjadi suami baru kuambil.' Siapa sangka dia bisa bicara seperti itu. Lalu apa yang dia lakukan?

Tangan, bibir, jari, dia membuatku melayang berapa kali memakai semua itu. Tentu aku membuatnya melayang dengan punyaku. Sekarang aku semakin nyaman.

Kupeluk dia erat. Hangat punggungnya menjalar ke kulit badan bagian depan. Suara detak jantung yang teratur, elusan lembut pada punggung telapak tangan, sungguh, ini bukan mimpi, tapi mimpi

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status