Share

122. Resolusi

[POV Fany]

-----

Suara ketukan lembut pintu memaksaku berkedip. Badanku terasa enteng seperti kapas, susah bangun.

Suara Tuan Zul nyaring dari arah depan kamar. "Sarapan siap, kalian mau tidur sampai kapan?" 

Dia seperti ayahku dulu, ketika membangkunkan untuk sekolah.

Adrian terlentang di kasur, menguap, mengucek mata lemas. Sepertinya kelelahan. 

Aroma sisa permainan cinta terendus di pipinya yang kukecup penuh sayang. "Selamat pagi sayang."

"Pagi Nona Bened." Tangan kanan kekar penuh tatto merayap menjadi bantal aman bagiku. "Bagaimana perm

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status