Share

Bab 139

Ia mau bilang bahwa ia tadi tidak sedang memegang teleponnya, tetapi seolah-olah telah dirasuki secara tiba-tiba, Ia mengatakan apa yang tidak ingin ia katakan, “Bukannya kamu buka kamar hotel sama Rebecca? Kok punya waktu untuk telepon aku”

Sharon ingin menggigit lidahnya kali ini. Apa yang terjadi dengannya? Kenapa ia terus mengatakan hal-hal tanpa terkendali?!

Tatapan pria yang menatapnya berubah lebih main-main, dan matanya bersinar. "Siapa bilang buka kamar dengan Rebecca?"

Karena kata-kata itu sudah diucapkan, tidak ada banyak hal yang membuat kesal. Ia mendengus tidak sabar. "Masa gak bener, Rebecca kok yang kasihtau sendiri."

Pria itu mengulurkan kedua tangannya dan menopangnya di meja marmer di kedua sisinya, menjebaknya di ruang antara lengannya.

Napas Sharon membeku. Ia tidak bisa melarikan diri. Ia hanya bisa menghadapinya saat tatapan pria itu terkunci padanya dan kata-kata ringannya jatuh. "Kamu percaya sama dia?"

Sharon menurunkan pandangannya. "Emang penting kalau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status