Share

56. Tamu di rumah

“Bunda, bei bebek, yuk?” ajak Rufy.

“Buat apa?” tanya Vinza yang bingung dengan permintaan putranya.

Mereka saat itu tengah duduk di meja makan. Vinza memasakan sayur sop dengan ceker ayam kesukaan Rufy, walau baju Rufy harus bau amis akibat makan ceker dengan tangan. Vinza hanya percaya dengan apa yang ibunya katakan, anak yang suka makan ceker pasti pintar. Padahal Vinza suka makan ceker sejak balita dan sampai sekarang .... Ya begitulah!

“Kan itu lagi makan kaki ayam. Masa sekarang mau bebek?” tegur Vinza.

“Mana aki ayam?”

Vinza menunjuk ceker di tangan Rufy. Anak itu langsung menggeleng. “Ni ceken, bukan aki ayam!” protes Rufy.

“Ceker itu ‘kan kakinya ayam.”

Mendengar itu, mata Rufy langsung terbelalak. Bayangan kenikmatannya hancur. “Napa dak biang?”

“Emang Emak enggak pernah kasih tahu Rufy?” Vinza malah balik bertanya. Anak di sampingnya menggeleng. Ia jatuhkan ceker dari tangan. Wajahnya benar-benar sulit diartikan, antara bingung dan kecewa. “Ceker itu kakinya ayam.” Vinza
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status