Share

Bab. 223

Amelia masih menunjukan sendu serta bingung yang terpancar dari matanya, tetapi untungnya saat ini akal sehatnya tidak selalu meladeni hatinya yang kacau. “Jelaskan padaku, apa yang terjadi.” Tidak ada amarah, Amelia menghadapi masalah ini dengan bijak.

Erland menggenggam kedua tangan Amelia, menatapnya tanpa pergi sedikit pun. “Saat di luar kota aku mewawancarai banyak pelamar, tanpa diduga salah satunya adalah Emily. Itu pertemuan tidak disengaja kami, lalu Emily mengundangku untuk menghadiri reoni kampus, aku kira itu benar, maka dari itu aku sempat berpamitan. Apa kamu ingat?” penjelasannya sangat rinci, tetapi tetap lembut dengan cara penyampaian perlahan maka mudah dimengerti oleh Amelia.

“Iya, aku ingat. Saat itu kamu bilang akan menghadiri reoni kampus, dan saat itu aku merasa heran karena kamu kuliah di kota ini.” Amelia memerdengarkan suaranya walaupun masih bergetar karena menahan sendu.

“Iya, itu saat aku mencoba menghadiri undangan dari Emily. Tapi ternyata saat aku tiba
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Indah Hayati
syukur lah hubungan erland dn amelia baik2 aja emang ya ada aja yg pengen hancurin kebahagian orang lain gk bisa lihat orang senang apa maksud dri mimpi erland ya mungkinkah itu ada hubungan nya dngan bayi william habis kmu emily gk bisa lagi kmu tutupin dri cristy klo pernah mengandung anak nya tio
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status