Share

45. Kenyataan yang pahit

“Kamu beliin Anggi cincin?” tanya Rachel to the point, saat Alan baru saja keluar dari kamar mandi sambil menggotong tubuh Noah.

“Enggak,” jawab Alan santai.

“Kok dia chat kamu, katanya cincinnya nggak muat.”

“Oh, cincin ibunya kali. Kemarin dia juga beliin ibunya cincin.”

“Oh, kirain kamu yang beliin.”

“Aku nggak sedermawan itu, sampai beliin orang lain cincin,” ujar Alan. Membuat Rachel langsung tersenyum mendengarnya.

“Tapi waktu itu kamu beli perlengkapan rumah buat aku. Kulkas seharga puluhan juta, vacuum cleaner, sama AC yang harganya setara sama gajiku selama dua bulan,” sahut Rachel.

“Kalau sama kamu mah beda, Chel. Jangankan kulkas sama AC, rumah pun aku beliin sekarang juga kalau kamu mau.”

Rachel tertawa kecil. Sepertinya Alan memang benar- benar bucin kepadanya. Padahal sebelum dekat seperti ini, pria itu benar- benar pelit dengannya. Rachel sampai sering menggurutu karena saking kesalnya.

“Jangan berlebihan, ah. Nggak baik,” tegurnya.

“Cepat mandi, sana! Udah mau jam tuj
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status