Share

28. Istriku Berubah II

Hal yang tak semua wanita dapat mengalaminya. Tetapi, kenapa Zara sering bergumam demikian? Apa benar yang pernah Ibu katakan padaku, bahwa Zara belum siap menjadi ibu.

Suatu sore, aku pulang ke rumah dengan membawa gajiku untuk Zara. Sungguh lelah sekali karena ada beberapa kejadian tak terduga di kantor. Hal itu membuatku ingin cepat merebahkan tubuh di atas kasur.

Ingin melupakan pekerjaanku yang menumpuk, karena dipercaya untuk mengemban banyak tugas oleh atasan. Itu semua, karena aku sangat loyalitas dalam bekerja. Tak pernah perhitungan dengan waktu ataupun menolak saat mendapat tugas baru.

Teringat pepatah ibu yang tak pernah hilang dari ingatan bahwa harga diri lelaki itu adalah saat dia bekerja dan menafkahi keluarganya dengan baik. Kuterapkan nasihat itu dengan selalu memberikan lebih dari setengah gajiku untuk Zara. Sebagian dipakai kredit rumah dan kebutuhan bensin serta rokok. Zara pun tak pernah berkata kurang, dia sangat leluasa menerim
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status