Share

Bab 12.

"Hmph!! Tolong!!" Walaupun mulut ini dilakban tapi aku tetap berusaha berteriak. Mana tahu ada orang lewat yang mendengar teriakanku. Walaupun itu sangat mustahil. Tapi apa salahnya berusaha.

Sementara mas Bayu tergeletak tidak sadarkan diri ditanah dengan bersimbah darah.

"Hphm!! Tolong!!" teriakanku rasanya sia-sia. Karena mulut ditutup lakban, suara aku pun tidak kedengaran.

"Naya ... Bayu ... Tohir! Kalian dimana?" Terdengar suara seseorang memanggil namaku.

"Hmph." Air mata jatuh berderai saat melihat mas Bayu sudah satu jam lebih tidak sadarkan diri. Apakah dia sudah tiada, mengingat begitu kerasnya para penjahat itu menghantam kepala lelaki yang telah membersamaiku selama setahun belakangan ini.

"Bayu ..."

"Naya ..."

"Tohir ..." mereka terus saja memanggil-manggil nama kami bertiga.

Terdengar juga suara sepatu yang sedang berpencar mengelilingi gubuk tempat dimana kami disekap saat ini.

"Mungkin mereka di dalam gubuk ini, Pak." Aku mendengar seperti suara pak Arman
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status