Share

Bab 16

Hari ini proses lamaran, pak Bakri datang bersama beberapa orang lelaki dan aku tidak tahu apakah dia orang tuanya atau sahabat beliau. Aku mencium gelagat yang tidak baik dari sikap dan tingkah laku calon suami yang menjadi pilihan ibu tersebut.

Katanya, pak Bakri tidak mau berlama-lama menyandang status duda. Beliau ingin segera menikah dan memiliki keturunan, karena kata dia dipernikahan sebelumnya tidak mempunyai keturunan sementara umurnya sudah mencapai setengah abad.

"Kami menerima lamaran pak Bakri dan saya sebagai orang tua juga tidak menginginkan anak perempuan saya terlalu lama menyandang status janda. Maklum pak. Takut jadi bahan gunjingan," ujar ibu terkekeh seraya menutup mulutnya dengan telapak tangan beliau. Dimataku ibu terlalu genit, gak ada rasa malunya dihadapan calon besan.

"Bagaimana, Nay? Kamu sudah siap menikah lagi?" tanya pak Bakri.

"Tentu ... tentu saja, Pak. Naya sudah siap lahir batin," sergah ibu tanpa meminta persetujuan dariku lagi, seakan-akan ibuku
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status