Share

Bab 50. Perkelahian Tidak Bisa Dielakkan

"Bu, kami pulang dulu ya! Ibu baik-baik di rumah. Nanti kalau ada kesempatan ibu kesana, Mengunjungi gubuk kami di desa," pamit Naya dengan berderai air mata.

"Iya, Nak. Kapan - kapan jika ada waktu, pasti ibu akan ke rumahmu. Kalian baik-baik di sana ya, Nak! Jangan berantem. Ibu disini selalu mendoakan kalian berdua," jawab ibu dengan berpelukan dan mengusap-usap punggung Naya. Setelah pelukan mereka terurai, aku juga mohon pamit kepada ibu mertua.

"Ibu, Bayu juga minta izin. Jika ibu ada waktu kesana, nanti beritahu kami, biar di jemput. Kalau gak sempat nanti Bayu suruh Jaenal. Pokoknya Ibu kasih tau aja kapan bisa datang," ucapku seraya meraih tangan ibu mertua, menyalaminya dan menciumnya dengan takzim.

"Iya, Nak. Tolong jaga Naya baik-baik ya, Bay?" pesan ibu. Ada rasa sedikit pedih di relung hati ini melihat mertua ku sekarang. Timbul rasa kasihan dan sayang secara bersamaan melihat beliau yang sangat jauh berbeda dengan ibu mertua dahulu.

"Iya, Bu. Ibu tenang aja. Kami di des
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status