Share

CHAPTER 26

Three Times Coffee ramai pengunjung sejak sore menyapa. Harum kopi menyeruak di antara wangi kue yang terpampang pada etalase. Seorang bariste sedang sibuk membuat kopi double espresso pesanan seorang pelanggan, lelaki berwajah bersih yang duduk di sudut dekat jendela sambil memainkan hand phone. Senyum simpatiknya mengembang tatkala bariste tiba mengantar pesanannya.

       "Double espresso dan dua ginger cake."

       "Terima kasih."

       Mata bariste muda itu mengerjab. Bahkan suaranya pun begitu memanah hingga muka sang bariste memerah merona. Tak ada yang kurang dari penampilan lelaki itu. Sementara sang bariste muda mencuri pandang pada lelaki tersebut di antara kesibukannya, lelaki itu sibuk berselancar. Ada nama Didit Laksana di sana.

***

       "Selamat pagi, darling. Weekend kamu dahsyat?"

Suara ceria Sarita menyapa Lisa lewat telepon kantor. Gadis itu sedang menyiapkan berk
Ri

Bariste: seorang barista perempuan. Remembering MRB, You can never be a witness for my first book, but I truly thank you for your kindness and support for the last years of your life. You'll always be missed 😥 💔 Rizka1seven

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status