Share

BELANJA

Sudah nyaris satu jam Arka dan Kei berkeliling, namun tak satu pun penjual rujak jambu kristal mereka temukan. Jam sudah menunjukan pukul sepuluh malam, tapi Arka masih tak menyerah meski Kei sudah pasrah dan mengajaknya pulang.

"Kita pulang saja," ucap Kei. "Ini sudah malam, memang tidak mungkin ada penjual rujak malam-malam begini."

Mulut bicara demikian, tapi lidahnya sudah tak sabar menginginkan makanan itu. Entah mengapa rasanya sudah di ujung lidah, mungkin ini yang di namakan ngidam, tak ada obat selain menemukan makanan yang di inginkan meski belum tentu makanan itu habis di makan. Karena terkadang hanya mencicipinya saja sudah cukup untuk wanita hamil, memang sedikit aneh. Tapi itu salah satu cara melatih tingkat kesabaran seorang suami.

"Jangan menyerah sayang, siapa tahu kita menemukannya," ucap Arka.

Kata sayang yang terucap dari bibir pria itu membuat Kei mendelik, jika dulu ia sangat ingin mendengar pria itu memanggilnya sayang, entah mengapa sekarang ia merasa sebal. En
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status