Share

BAB 18 RYAN MEMBELI KEBUN BUNGA

Ryan menghela napas, ia memejamkan mata. Ia tidak tahu mengapa suka sekali bertengkar dengan Tania. “Diamlah Tania! Kau sudah cukup membuat saya marah.”

Tania menutup mulut dalam hati ia bertekad tidak akan membuka suara, biar saja Ryan nanti bicara sendiri.

Suasana di dalam mobil terasa tegang, karena dua orang penumpang yang duduk di jok belakang memasang aksi saling diam.

Beberapa jam, kemudian mobil berhenti di depan hotel. Ryan melirik Tania yang rupanya tertidur. Ia mencondongkan badan untuk membangunkan Tania dari tidurnya.

“Bangunlah, kita sudah sampai!” seru Ryan.

Perlahan Tania membuka matanya, ia membuka pintu mobil yang ada di sisinya duduk, lalu keluar disusul Ryan.

Sesampainya di kamar hotel Tania langsung menuju kamar mandi. Ia membersihkan wajahnya di depan wastafel. Setelahnya, ia keluar kamar mandi dan dilihatnya Ryan yang sedang duduk, sambil menelepon.

Begitu melihat Tania sudah keluar dari kamar mandi Ryan memandangnya dengan dingin. “Kita pulang! Berkemalah saya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status