Share

Sekoci

Rasa sepi menjelma menjadi sebuah kesibukan di kantor Arya. Ketikan dari keyboard mekanik, atau suara bising dari mesin cetak yang mencetak resi, terkadang ada suara telepon masuk bergantian. Dalam konsentrasi 4 kawan ini yang terpusat pada urusannya masing-masing, sebuah titik bernama kesedihan yang dibalut ketidakpercayaan hadir di dada Arya. Pasca Fauzan mengabarkan keadaannya yang ‘tidak sehat’, kalimat itu menghantui Arya dari semalam. Ia terlihat sering diam dan sedikit melamun.

          “I need a hand bro. Tolong ketikin.” Brandon menyerahkan sebuah dokumen yang sudah dijilid rapi. Brandon menyadari jika kawannya ini sedikit tidak fokus. Ia menepuk bahu Arya pelan. “Lu gak kenapa-napa kan?”

          Arya menghembuskan nafasnya sedikit berat. “I’m OK dude. Santuy.”

        

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status