Share

Istana Putih

Pagi menjelang di dalam kamar hotel, sudah dua bulan dan keduanya belum juga pergi. Namun, kali ini baik Saka atau Aya sama-sama berkemas. Sudah waktunya menjelajah karena petugas hotel mulai mencurigai mereka berdua yang selalu membayar pakai daun emas.

“Kita ke mana, Kang Mas?” Aya mengikat rapi rambutnya. Saka sendiri masih menatap ke luar jendela. Ia perhatikan mobil yang macet karena jam kerja serta sekolah baru saja dimulai.

“Tidak mungkin juga kembali ke gunung. Kita cari tempat baru saja. Yang jauh dari sini. Sudah selesai?” Pengawal itu melirik istrinya yang memoleskan lipstik merah delima di bibirnya.

“Udah, yuk, walau belum jelas pergi ke mana?” Sang putri menarik tangan suaminya.

Mereka berdua keluar dari kamar hotel, mengunci dengan kartu, dan tentu saja jadi pandangan beberapa pelayan yang sedang membersihkan lorong hotel. Kadang-kadang kamar itu ada orang kadang nggak, disangkanya hantu yang tinggal di hotel mewah tersebut. Lalu keduanya mengembalikan kartu dan memb
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status