Share

Rika

Mamah langsung tergugu. Sementara aku dan Mas Hasan seolah membeku. Tapi tidak dengan Yanti. Dari sudut mata, perempuan yang dulu terang-terangan menginginkan suamiku itu tampak mengulum senyum. Baru kali ini aku melihat dengan mata kepala sendiri, pelakor berbahagia di atas kesedihan perempuan lain.

“Kenapa nggak rujuk aja sih? Kalian mau Mamah tambah pusing?“ ujar Mamah dengan suara parau.

“Maaf, Mah. Rika sebenarnya nggak pernah mau pisah dari Kang Hadi. Ta-tapi Kang Hadi ... seperti nggak ada itikad baik dan Rika rasa tak ada yang bisa diperbaiki lagi. Seperti yang pernah Teh Hanna bilang, untuk apa bertahan jika tak ada kemaslahatan dalam rumah tangga ini,“ sahut Rika dengan mata sembab.

Beberapa hari lalu, Rika memang mengirim pesan. Curhat tentang kelanjutan rumah tangganya dan aku menjawab seperti itu. Jika hanya menimbulkan kemadharatan, untuk apa dilanjutkan.

“Benar begitu, Hadi?“ tanya Mamah sambil menatap putra keduanya, dengan air mata yang masih mengalir. Tapi Hadi lagi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status