Share

Permintaan Mamah

“Kerugian yang dibuat Haikal, malah lebih besar, Dek. Nuri bener-bener keterlaluan. Andai gaya hidupnya nggak hedon, mungkin nggak ada separah ini.“

Aku menyimak dalam diam. Apa yang diucapkannya memang benar. Nuri bergaya hidup hedon dan gemar memamerkan kemewahan. Tak masalah jika semua itu didapat dengan halal, tapi beda lagi jika apa yang diperlihatkannya hasil dari mengambil hak orang.

Aku menggelengkan kepala seraya mengusap dada dan mengucap istigfar dalam hati. Semoga aku dijauhkan dari sifat seperti itu.

“Oh iya, Dek, kalau lahiran di sini ... nggak apa-apa kan?“

Aku mendesah pelan, “memangnya nggak bisa ya kalau kita pulang dulu?“

Mas Hasan tampak terdiam. Raut wajahnya berubah keruh.

“Bingung Mas, Dek. Jujur ... gara-gara Haikal dan Ningrum, Mas jadi kurang percaya sama Hadi. Mas takut Mamah rugi untuk ke sekian kali, Dek.“

“Tapi untuk sementara kita bisa minta tolong ke Uwak Ayi, Mas. Aku nggak mau lahiran di sini. Lagian nggak ada jaminan kan kalau masalah Ningrum dan Hai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status