Share

Chapter 17

Menjauhkan sedikit ponsel dari telingaku, aku berkata berbisik pada Jay. “Tunggu aku di mobil.”

“Baiklah, jangan terlalu lama!” Setengah berteriak, Jay berlalu meninggalkanku.

Cepat-cepat aku menyapa kembali Neil diseberang. “Masih di sana, sayang?”

“Ya, aku masih mendengar kalian.”

Aku lega karena nada suara Neil terdengar tidak berubah. Seingatku, memang Neil tidak pernah merasa cemburu pada Jay. Dia tahu kapasitasnya sebagai orang kedua.

Tapi, apa benar Neil akan bisa bertahan lebih lama lagi dari ini?

“Kalian akan berangkat bersama?”

“Ya, kebetulan aku dan Jay diminta menginap di rumah Kakek Hamlet.”

“Kalau begitu, pergilah. Kau harus bekerja, bukan?”

“Hem. Kututup teleponnya?”

“Baiklah. Kirimi aku pesan, jangan lupa untuk selalu mengingatku.”

“Tentu saja, sayang. Sampai nanti.”

Panggilan berakhir dan aku setengah berlari kembali ke ruang makan untuk mengambil tas, lalu bergegas menuju keluar rumah.

*****

Karena tidak membawa mobil, tapi harus terlihat kembali bersama-sama ke ruma
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status