Share

Salah Sangka

Terryn tidak mengambil pusing sikap Deva yang pergi begitu saja tanpa sarapan, tapi Terryn tahu Deva harus sarapan jika tidak pasti penyakit maag-nya akan kumat. Terryn membungkuskan sarapan Deva dan menyatukannya dalam tempat bekal. Terryn melirik jam dan dia masih ada waktu tanpa harus terburu-buru ke kantor.

“Paaagi Terryn … tiap hari kamu tambah manis aja deeh ….” Sambut Bagas di depan pintu kantor Melda’s. Terryn hanya menanggapinya dengan tersenyum. Terryn tampak kewalahan karena harus menjinjing tempat bekalnya dan membawa tas kerjanya juga.

“Sini aku bantu.” Bagas segera mengambil alih tas kerja Terryn dan menemani gadis itu naik ke atas ruangannya.

“Kamu gak ada kesulitan selama bekerja dengan pak Deva Terryn?” tanya Bagas memecah keheningan di antara mereka.

“Pak Deva orangnya baik kok, dia juga mengajarkan berbagai hal ke Terryn.” gadis itu menjawab dengan apa ada

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status