Share

Kepulangan Shela dan Sebastian

"Hah, Mami sama Papi sudah mau pulang?! Kok cepet banget sih... Kan brankas Tino masih dapat sedikit!"

Bocah laki-laki dengan seragam sekolah berwarna biru muda itu memeluk kaleng biskuit yang berisi banyak uang kertasnya.

Setiap hari, Ferdi harus membayar Tino selama Shela dan Sebastian pergi, kalau tidak dia mengancam akan menangis. Tapi karena Ferdi sangat menyayangi cucunya yang satu ini, maka apapun akan tetap dia berikan pada Tino.

Tidak seperti dia kembarannya.

"Wahh, kira-kira Tiana dibelikan apa ya sama Mami?!" seru Tiana dengan wajah berbinar.

"Iya, kita mungkin dibelikan mainan yang banyak!" seru Tiano tak kalah senang.

Sedangkan Tino cemberut memeluk brankas kaleng biskuitnya.

"Haaahhh... Selamat terhenti, uang-uangku yang mengalir," cicit Tino sedih.

"Dasar bankir!" maki Tiano pada kembarannya.

"Apa hah?! Mau adu kekayaan?!" sinis Tino pada adik kembarannya.

"Hei, sudah... Sudah... Hayo, kan kalian sudah janji sama Oma tidak akan ribut! Hayoo...!" Stevani mempe
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status