Share

Mencintai Takdir Kita

Entah sejak kapan Shela menyukai kecupan bibir Sebastian. Kesal, sekaligus malu kenapa Shela menjadi sangat nakal seperti ini saat sudah bersama Sebastian.

Buktinya saat ini Shela memeluk leher laki-laki itu dengan mata terpejam dan bibir mereka yang bertautan saling membalas.

"Kau menyebalkan," lirih Shela memalingkan wajahnya.

"Siapa yang memancing, hem?" Laki-laki itu masih menempatkan wajahnya di pipi Shela.

Wajah Shela semakin memerah kala dress Sabrina panjang itu mulai lolos. Malu sekali!

Tapi Sebastian tahu apa yang Shela pikirkan, dia pun tidak membuang waktunya. Laki-laki itu mengecup bibir Shela dengan lembut, Sebastian menyentuh bagian mana saja yang bisa dia jangkau.

Tidak akan ada bosannya, itulah Sebastian. Bodohnya Shela yang selalu larut dalam permainan menyenangkan ini.

"A-apa gorden itu tidak bisa kau tutup dulu, hah?!" pekik Shela menarik selimutnya tinggi-tinggi.

"Tidak, biar saja."

"Kau memang gila, Sebastian!" pekik Shela.

Sebastian kembali tersenyum. "
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status