Mitya, kau berkata jika kau suka saat aku memanggilmu seperti ini. tapi apa kau tahu jika aku membencinya? Ya, aku ingin memanggilmu dengan menggunakan namamu saja, seperti yang dilakukan Ana, seperti yang dilakukan Rose, karena kupikir, itu akan merubah pandanganmu terhadapku, tapi ternyata aku salah.
Mitya, jika kau bertanya seberapa besar aku mencintaimu, maka aku tak dapat menjawabnya. Aku bahkan tidak mengerti, inikah yang dinamakan cinta?
Maaf, aku melakukan hal ini. karena sampai kapanpun juga, aku tidak akan pernah rela melihatmu bersama dengan perempuan lain.
Ada sedikit keinginan, suatu saat nanti, kita bisa hidup bahagia bersama sebagai sebuah keluarga, seperti masa kecil kita dulu. Lalu putera dan puterimu memanggiku dengan panggilan ‘Aunty’. Kau bersama dengan perempuan yang kau cintai, sedangkan aku sudah menemukan penggantimu yang begitu kucintai. Tapi kupikir, semua itu hanya anganku, hanya bayang
-Dimitri-“Ben…. Ben… Sayang, dimana kau?” Teriakan Rosaline membuatku dan juga Ben terkikik geli. Saat ini, kami berdua sedang bersembunyi di dalam rumah pohon yang memang sudah kubangun untuk Ben. Rumah diatas sebuah pohon di halaman rumah kami.Usia Ben saat ini sudah menginjak Lima tahun, dan dia sudah mulai bersekolah. Hari ini adalah hari dimana kami akan mengadakan pesta perayaan Halloween. Dan sepanjang pagi tadi, Rosaline sibuk menyiapkan segala sesuatunya di dapur kami. Ya, dia selalu saja seperti itu.Suara anjing membuat Ben kesal hingga berkata “Daddy, Snowky dan anak-anaknya akan menunjukkan persembunyian kita pada Mommy.”Ya, Snowky, Anjing kami itu kini sudah memiliki banyak anak. Sebagian sudah diadopsi oleh beberapa dog lovers, tapi beberapa diantaranya masih tinggal. Ada Timmy, Billy, Kessy, Chelly, dan entah apa lagi. Aku bahkan sulit mengingat namanya. Tapi
Setelah menghabiskan waktu di danau Onega, Dimitri dan juga Rosaline akhirnya kembali ke penginapan yang letaknya tak jauh dari danau tersebut. Penginapan itu adalah penginapan dimana Rose dan Dimitri memadu kasih untuk pertama kalinya kemudian memutuskan agar hubungan mereka menjadi lebih serius lagi dari sebelumnya.Ya, saat ini keduanya memang sedang berlibur ke Rusia tempat asal Dimitri. Ben, Putera pertama mereka dan juga Katya, Puteri yang baru dilahirkan Rose sekitar Satu tahun yang lalu juga ikut. Hanya saja saat ini keduanya sedang menghabiskan waktu di rumah Dimitri dengan kedua orang tua Dimitri. Hal itu membuat Dimitri dan juga Rose bisa menghabiskan waktu hanya berdua saja sembari mengenang masa lalu indah mereka.Memasuki kamar di penginapan tersebut, Dimitri membuka mantel yang ia kenakan, sedangkan matanya tak berhenti menatap ke arah Rosaline, istri yang begitu Ia cintai. Wanita itu tampak sudah duduk di pinggiran ranjang dan membuka sepatu boot yang i
Seminggu berada di Rusia membuat Rosaline merasakan apa yang ia rasakan dulu ketika menjadi istri Dimitri sebelum ia meninggalkan lelaki itu dengan surat pembatalan pernikahan mereka beberapa tahun yang lalu. Rosaline diperlakukan seakan dia adalah nyonya dirumah Dimitri yang tampak seperti istana itu. Dan kadang, hal itu membuat Rosaline sedikit tidak nyaman. Masalahnya, ia sama sekali tak berniat untuk tinggal di Rusia selama-lamanya. Tapi para pelayan di rumah Dimitri seakan memperlakukannya seperti itu.Saat Rosaline sibuk dengan pikirannya sendiri sembari menyesap tehnya, Ibu Dimitri datang menghampirinya.“Rose, apa yang kau lakukan sendiri di sini?” tanyanya seraya duduk tepat di hadapan Rosaline.“Aku sedang menikmati sore dengan secangkir teh.” Jawabnya ramah. “Anak-anak?” tanyanya saat tak melihat Ben maupun Katya disekitar mereka.“Mereka sedang bermain dengan kakeknya di belakang.” Jawab Ibu Dimi
Rosaline melihat Ben, Katya dan juga Dimitri sedang berlari di halaman rumah mereka yang sangat luas. Rumah yang berada di Rusia. Ya, setelah berunding malam itu, mereka sepakat untuk pindah dan menetap di Rusia demi kebaikan bersama. Kedua orang tua Dimitri menyambut dengan baik keputusan mereka. Bahkan ibu Dimitri sangat berterimakasih kepada Rosaline karena mau menetap di Rusia. Rumah mereka yang ada di New York akan menjadi rumah untuk liburan. Mereka sepakat, ketika Ben, atau Katya libur sekolah, mereka akan ke New York untuk menghabiskan waktu di sana bersama dengan tetangga maupun teman-teman dekat mereka. Kini, Rosaline merasa sangat lega. Matanya masih menatap dengan damai kearah keluarga kecilnya yang kini sedang berlari-lari saling mengejar satu sama lain. Jemarinya terulur mengusap perut besarnya. Ya, dia hamil lagi, kali ini kembar. Dimitri benar-benar sangat antusias menyambut kehamilan Rosaline begitupun sebaliknya. Kini, lelaki itu tak
PrologRosaline berdiri seketika, dengan sangat marah ia menatap ke arah sahabatnya, Anastasya Williams. "Apa maksudmu dengan dia turut handil dalam kehamilanku?!" tanyanya dengan sangat marah sembari menunjuk seorang lelaki yang tampak duduk dengan tenang di sebuah sofa tak jauh dari tempatnya berdiri.Lelaki itu, Dimitri Armazandrov, lelaki tampan berdarah Rusia. Tentu saja bisa di lihat dari nama belakangnya. Dan sialnya, lelaki itu adalah mantan suaminya."Rose, tenanglah, itu tidak baik dengan dengan kehamilanmu." Ana menenangkan Rosaline.Ya, sudah sejak setahun yang lalu, Rosaline mendambakan seorang bayi, bayi yang akan ia lahirkan dari rahimnya sendir
Chapter 1-Kamera-Rosaline tidak berhenti memuntahkan isi di dalam perutnya sepagian ini. Ya, kehamilannya kini memang sudah menginjak usia lebih dari tiga bulan, tapi mual muntah masih saja ia rasakan apalagi saat pagi-pagi seperti saat ini.Setelah sudah merasa cukup, Rosaline keluar dari kamar mandi. Ia memilih menenggelamkan diri di atas sofa santainya yang ada di ruang tengah flat mungil yang ia sewa. Ini adalah hari minggu, sepertinya menghabiskan waktu di depan televisi bukanlah hal yang membosankan. Pikirnya.Tak lupa, Rosaline menyiapkan cemilan siangnya dengan secangkir cokelat panas. Seekor anjing datang menghampirinya. Snowky ia m
Chapter 2-Aku menginginkanmu!-"Kau tidak bisa lari menghindari dia selamanya, Rose." Ana berkomentar dengan napas terengah, karena saat ini ia sedang berlari di atas treadmill.Ya, saat ini, Rosaline menghabiskan sorenya di tempat Gym bersama dengan Ana. Meski Rosaline hanya bisa berolahraga ringan seperti berjalan di atas teradmill, setidaknya ia ingin bersama temannya itu ketimbang harus di rumah sendirian lalu digaggu lagi oleh Dimitri."Dan kau selaku pembuat masalah harus membantuku menghindarinya.""Kau belum juga memaafkan aku tentang hal itu?"
Chapter 3-Aku ingin bercinta-Empat tahun yang lalu.....Satu minggu berlalu setelah menghabiskan waktu bersama, membuat Rosaline mengenal Dimitri lebih dekat dari sebelumnya. Lelaki itu sangat perhatian, bahkan bisa dibilang romantis, padahal hubungan mereka tak lebih dari sebatas kenalan.Tapi tadi, saat keduanya terpana satu sama lain ketika melihat keindahan danau Onega, membuat Rosaline tidak menyangka jika Dimitri akan menautkan bibir mereka disana. Membakar tubuh mereka dengan gairah yang menyala-nyala. Bagaiamana mungkin ia merasakan perasaan seperti ini pada orang seasing Dimitri?