Rosaline melihat Ben, Katya dan juga Dimitri sedang berlari di halaman rumah mereka yang sangat luas. Rumah yang berada di Rusia.
Ya, setelah berunding malam itu, mereka sepakat untuk pindah dan menetap di Rusia demi kebaikan bersama. Kedua orang tua Dimitri menyambut dengan baik keputusan mereka. Bahkan ibu Dimitri sangat berterimakasih kepada Rosaline karena mau menetap di Rusia.
Rumah mereka yang ada di New York akan menjadi rumah untuk liburan. Mereka sepakat, ketika Ben, atau Katya libur sekolah, mereka akan ke New York untuk menghabiskan waktu di sana bersama dengan tetangga maupun teman-teman dekat mereka.
Kini, Rosaline merasa sangat lega. Matanya masih menatap dengan damai kearah keluarga kecilnya yang kini sedang berlari-lari saling mengejar satu sama lain. Jemarinya terulur mengusap perut besarnya. Ya, dia hamil lagi, kali ini kembar.
Dimitri benar-benar sangat antusias menyambut kehamilan Rosaline begitupun sebaliknya. Kini, lelaki itu tak
Halo semuanya... terima kasih banyak sudah membaca cerita saya ini. saya harap kalian suka, dan jangan lupa baca juga karya saya lainnya di Goodnovel yang tak kalah seru ya.... terima kasih....
PrologRosaline berdiri seketika, dengan sangat marah ia menatap ke arah sahabatnya, Anastasya Williams. "Apa maksudmu dengan dia turut handil dalam kehamilanku?!" tanyanya dengan sangat marah sembari menunjuk seorang lelaki yang tampak duduk dengan tenang di sebuah sofa tak jauh dari tempatnya berdiri.Lelaki itu, Dimitri Armazandrov, lelaki tampan berdarah Rusia. Tentu saja bisa di lihat dari nama belakangnya. Dan sialnya, lelaki itu adalah mantan suaminya."Rose, tenanglah, itu tidak baik dengan dengan kehamilanmu." Ana menenangkan Rosaline.Ya, sudah sejak setahun yang lalu, Rosaline mendambakan seorang bayi, bayi yang akan ia lahirkan dari rahimnya sendir
Chapter 1-Kamera-Rosaline tidak berhenti memuntahkan isi di dalam perutnya sepagian ini. Ya, kehamilannya kini memang sudah menginjak usia lebih dari tiga bulan, tapi mual muntah masih saja ia rasakan apalagi saat pagi-pagi seperti saat ini.Setelah sudah merasa cukup, Rosaline keluar dari kamar mandi. Ia memilih menenggelamkan diri di atas sofa santainya yang ada di ruang tengah flat mungil yang ia sewa. Ini adalah hari minggu, sepertinya menghabiskan waktu di depan televisi bukanlah hal yang membosankan. Pikirnya.Tak lupa, Rosaline menyiapkan cemilan siangnya dengan secangkir cokelat panas. Seekor anjing datang menghampirinya. Snowky ia m
Chapter 2-Aku menginginkanmu!-"Kau tidak bisa lari menghindari dia selamanya, Rose." Ana berkomentar dengan napas terengah, karena saat ini ia sedang berlari di atas treadmill.Ya, saat ini, Rosaline menghabiskan sorenya di tempat Gym bersama dengan Ana. Meski Rosaline hanya bisa berolahraga ringan seperti berjalan di atas teradmill, setidaknya ia ingin bersama temannya itu ketimbang harus di rumah sendirian lalu digaggu lagi oleh Dimitri."Dan kau selaku pembuat masalah harus membantuku menghindarinya.""Kau belum juga memaafkan aku tentang hal itu?"
Chapter 3-Aku ingin bercinta-Empat tahun yang lalu.....Satu minggu berlalu setelah menghabiskan waktu bersama, membuat Rosaline mengenal Dimitri lebih dekat dari sebelumnya. Lelaki itu sangat perhatian, bahkan bisa dibilang romantis, padahal hubungan mereka tak lebih dari sebatas kenalan.Tapi tadi, saat keduanya terpana satu sama lain ketika melihat keindahan danau Onega, membuat Rosaline tidak menyangka jika Dimitri akan menautkan bibir mereka disana. Membakar tubuh mereka dengan gairah yang menyala-nyala. Bagaiamana mungkin ia merasakan perasaan seperti ini pada orang seasing Dimitri?
Chapter 4-Mengintimidasi-Keesokan harinya, Rosaline merasa tubuhnya letih, karena ia baru tidur ketika pagi menjelang. Saat ini, Rosaline memilih menenggelamkan diri di meja kasir Pet Shop nya. Perkataan Ana semalaman terputar lagi dan lagi dalam kepalanya.Apa iya dirinya harus memikirkan kehadiran Dimitri? Memanfaatkan kehadiran lelaki tersebut mungkin? Oh sial! Bahkan hingga kini saja gairahnya masih ada –meski tak separah tadi malam, membuat Rosaline membayangkan hal-hal panas ketika berada di atas ranjang.'Ting'Pintu Pet Shop-nya dib
Chapter 5-Istana dan Gadis Manja-Setelah menghabiskan makan siangnya, Ana memakan makanan penutupnya dengan mata yang sesekali melirik ke arah Dimitri. Sedangkan Dimitri sendiri tampak sibuk dengan kopinya. Lelaki itu tak tampak ingin memulai pembicaraan hingga Ana akhirnya mebuka suara."Apa yang ingin kau bahas?" tanyanya secara langsung."Kau, sudah selesai dengan makan siangmu?" Dimitri bertanya balik."Seperti yang kau lihat." jawab Ana. "Jadi, apa yang terjadi dengan Rosaline?"Dimitri menghela napas panjang."Mungkin kau pikir ini sedikit menggelikan, tapi aku ingin tahu, apa dia memiliki te
Chapter 6-Membuat Bayi-Empat tahun yang lalu....Dimitri menyusul Katavia dan menghentikan adiknya itu saat gadis itu berada tepat di sebelah kolam renang. Katavia tampak menangis, dan Dimitri tahu jika semua itu karenanya.Ya, Katavia memang sedikit berbeda, adiknya itu mengidap Brother Complex, dan Dimitri tak dapat berbuat banyak tentang hal itu. Dimitri ingin pergi, agar Katavia bisa sembuh, tapi tidak bisa, karena keluarganya sedang membutuhkan dirinya untuk membantu mengurus perusahaan. Belum lagi ayahnya yang tidak mengetahui keadaan Katavia, dan Dimitri tidak ingin ayahnya tahu
Chapter 7 - Ya, Aku Mencintaimu!Empat tahun yang lalu…..Pagi itu, Rosaline sedikit merajuk dengan Dimitri karena Dimitri baru saja mengatakan padanya jika lelaki itu besok akan ada perjalanan bisnis ke London. Ya, selama tinggal di rumah Dimitri, Rosaline memang sering kali ditinggal Dimitri pergi ke luar kota, atau bahkan luar negeri, namun itu tak lebih lama dari satu atau dua hari. Tapi besok, Dimitri akan berada di London selama mungkin dua minggu lamanya. Bisa dibayangkan bagaimana bosannya Rosaline berada di rumah besar tersebut.Hubungannya dengan Katavia belum juga membaik, karena gadis itu seakan tidak memberi kesempatan padanya untuk sekedar menyapa. Padahal, Rosaline sudah berusaha belajar bahasa Rusia dengan ibu Dimitri.Yang dapat Rosaline lakukan saat Dimitri tak berada di rumah nanti mungkin hanya membaca atau menghabiskan waktu di dalam kamar me