Share

Bab. 19.

"Kita pulang sekarang ya, Ris. Tadi Bu Bidan sudah membolehkan kamu pulang," ucap Emak dari ambang pintu ruangan tempat aku dirawat.

"Iya, Mak. Syukurlah! Risa juga sudah bosan di ruangan ini. Pengen cepat-cepat pulang," sahutku diiringi senyum simpul.

"Kita tunggu Bapakmu, ya. Dia sedang ke rumah Pak RT untuk pinjam mobil."

"Iya, Mak."

Jarak rumahku dari Puskesmas tempatku melahirkan bisa dibilang cukup jauh. Mungkin Emak tak tega kalau cucunya yang baru lahir ini kena angin kalau naik becak. Ya, di sini tak ada taxi, adanya cuma becak motor dan ojek motor.

Setelah menunggu beberapa saat, Bapak datang bersama Pak RT yang mengemudikan sendiri mobilnya, dan langsung mengantar kami sampai rumah.

Alangkah terkejutnya aku ketika sampai di depan rumah, aku melihat Gita sudah duduk di teras rumah bersama Bu Dewi. Mau apa dia ke sini. Pasti Bu Dewi sudah cerita macam-macam ke Gita.

Aku dan Emak segera masuk ke dalam rumah, diikuti oleh Bu Dewi, si tukang kepo.

"Sudah lahiran ya, Risa. A
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status