Share

Bab 50

Malam semakin larut. Diluar masih saja gerimis. Terdengar suara rintik hujan berbunyi ketika bertemu dengan atap rumahku. Sejak sore tadi hujan rintik-rintik itu tak juga berhenti. Sampai sekarang, jam di dinding sudah menunjuk di angka sebelas.

Tumben sampai jam segini, Bang Ardi tak menelepon sama sekali dan memberitahu dia sedang berada di mana. Aku sudah mencoba menghubunginya melalui panggilan seluler. Namun, hape Bang Ardi tidak aktif.

Kemana dia? Biasanya kalau dia lembur, dia selalu memberitahuku. Apa yang terjadi padanya? Apakah ada sesuatu yang memghalangi perjalanannya sehingga lama sampai ke rumah? Ya, Allah, semoga suamiku dalam keadaan baik-baik saja. Lindungilah dimana pun dia berada sekarang.

Kucoba memejamkan mata ini, namun, rasa khawatir merajai hati. Pikiranku terus saja tertuju pada Bang Ardi. Aku tak bisa tenang sebelum mendengar kabar tentangnya. Kenapa dia lama sekali pulangnya. Dadaku jadi berdebar-debar karena cemas menunggu kepulangan Bang Ardi.

Untung
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status