Share

Bab 58

"Oh, iya. Bagaimana dengan pesan mesra yang masuk ke hape Abang kemarin? Apa itu juga bagian dari sandiwara ini?" tanyaku penasaran. Bang Ardi mengerutkan kening sembari menggaruk dahinya yang tiba-tiba saja gatal.

"Kalau pesan itu, Abang benar-benar tidak tau siapa yang mengirimkan ke nomor Abang. Abang sudah menelusuri nomor itu, namun sampai sekarang Abang belum mendapat hasilnya. Makanya, Abang belum mengatakan apa-apa mengenai pesan itu pada Adek. Abang takut, Adek marah dan curiga pada Abang. Kalau Adek tak percaya, bagaimana Abang harus menjelaskannya, sementara Abang jelas-jelas tidak tau," terang Bang Ardi hati-hati. Raut wajahnya sangat khawatir, mungkin dia benar-benar takut melukai hatiku.

Lelaki berkulit sawo matang itu berkata f ngan sangat tenang. Tak ada tanda-tanda kalau dia sedang berbohong. Aku percaya kalau yang dikatakannya itu semua benar.

"Iya, Bang. Adek juga sudah mencoba menyelidiki nomor itu, tapi tetap tidak tau siapa pengirimnya." Aku menatap manik mata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status