Share

Bab 85

Ridwan

Dengan napas tersengal, akhirmya aku sampai di depan pintu rumah. Aku mengetuk pintu, lalu mengucapkan salam. Ibu menyahut salam dari dalam rumah, lalu membukakan pintu.

"Loh, kok sudah pulang, Wan? Kenapa? Kamu kecapekan? Atau kamu sakit? Sudah Ibu bilang, kamu gak akan kuat kerja begitu. Udahlah, cari kerja yang lain saja!" cerca Ibu dengan raut wajah khawatair karena melihatku sudah pulang ke rumah pas tengah hari, dengan napas terengah-engah pula.

"Nggak, Bu. Ridwan gak kenapa-kenapa. Kerjaannya gak terlalu berat kok. Ridwan masih sanggup," sahutku sembari masuk dan duduk di kursi yang terbuat dari plastik, di ruang tamu. Ibu mengikutiku masuk, lalu memposisikan kursi rodanya di hadapanku.

"Lalu, kenapa kamu cepat pulang?" tanya Ibu lagi. Mungkin beliau masih bingung kenapa aku pulang secepat ini.

"Ternyata pemilik bangunan yang sedang kami kerjakan adalah Ardi dan Risa, Bu. Tadi mereka datang bagi-bagi makanan untuk para pekerja." terangku pada Ibu.

"Trus...mereka ajak Tam
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status