Share

71. Rahman emosi bagian A.

Rahman emosi.

"Tunggu di sini, Rahman ambil motor dulu," titah Rahman saat sudah mencapai halaman bank.

"Ibu mau pulang sendiri. Gak usah peduliin ibu tuamu ini," ucapnya ketus. Hati orang tua mana yang tak akan sakit, jika dibentak oleh anak kandungnya sendiri. Padahal sejak dalam kandungan, ia mengasihi anaknya itu, tapi setelah besar malah seolah ingin memakan dirinya yang telah mengandung dan melahirkannya.

"Di sini tak ada angkutan umum," ucap Rahman lagi sambil memepetkan motornya pada Bu Samirah. Tapi ibunya tetap tak menatap ke arahnya, kali ini sepertinya Bu Samirah benar-benar marah sama Rahman.

"Maafkan Rahman, Bu. Rahman emang gak tau diri. Rahman minta maaf banget," ucapnya dengan lesu. Bu Samirah tak bergeming terus berjalan di trotoar dan Rahman terus memacu motornya dengan kakinya. Udara yang menuju tengah hari, membuat matahari sudah tepat ada di atas ubun-ubun kepala mereka meski jam baru menunjukkan pukul 10:30 pagi.

"Bu!" panggil Rahman lagi. Beberapa pengenda
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status