Share

Dia Begitu Lembut Tapi Lebih Mematikan Daripada Ribuan Anak Panah.

Fajar menyingsing.

Shang Que baru saja keluar dari kamar pribadi Zhuge Yue. Ia terlihat segar, pakaiannya juga pakaian kemarin. Itu jelas menandakan, ia tidak tidur di sana.

Di dalam kamar sendiri, Zhuge Yue membolak-balikan buku bacaannya secara santai. Setelah beberapa lembar halaman dibabat habis. Ia beranjak mengambil sebilah pedang yang bertahta pada tempatnya.

Pedang itu ada bersama Zhuge Yue sejak usia muda. Kalau dihitung, mungkin sekitar 15 atau 16 tahunan. Pedang itu bukan hadiah dari siapapun. Zhuge Yue mendapatkannya dari pengrajin pedang Kekaisaran yang telah meninggal satu tahun setelah membuat pedang tersebut. Yah, bisa dibilang pedang itu pedang terakhir yang mendiang buat.

Zhuge Yue lantas melihat ke luar. Meski udara dingin. Namun, matahari terang benderang. Zhuge Yue tidak ingin hanya duduk membaca buku di kamar saja. Ia ingin sesekali melatih sejauh mana keahlian pedangnya. Jadi pria itu meninggalkan kamar, lalu sampailah ia di halaman paviliun yang lebih luas dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status