Share

Wanita Penuh Iri dan Dengki.

"Tidak!!!"

Ratu Hongye berteriak saat ia terbangun dari tidurnya, dan langsung mengambil cermin perunggu.

Pelayan wanita itu bergegas masuk. "Yang Mulia, ada apa?"

Ratu Hongye melempar cermin perunggu tadi. Wajahnya yang penuh gatal seketika tampak.

Pelayan yang menghampiri spontan mengambil langkah mundur. "Yang Mulia ..."

"Wajahku semakin parah! Aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut!" Ratu Hongye marah sambil menangis. "Paduka … paduka juga sejak saat itu, tidak pernah datang kesini lagi."

Tangisannya kian kencang. Beberapa Pelayan yang berada di luar kamar, pun dapat mendengar tangisan wanita tersebut.

"Sejak Yang Mulia Ratu terkena penyakit buatan tangan nakal itu, Paduka belum pernah datang kesini. Entah sekedar menanyakan kabar atau menjenguk sekilas," ujar salah seorang Pelayan.

Pelayan lain menanggapi. "Iya, wajah Yang Mulia Ratu semakin parah. Paduka sudah jelas enggan melihat hal itu."

"Apa kau sudah dengar? Pangeran Zhuge Yue telah kembali ke Ibu Kota. Kemarin, Jend
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status