Share

Bagian 35

Cahaya cincin artefak semakin berpendar kuat. Wajah Lady Neenash tidak lagi pucat. Rintihan gadis itu juga tak lagi terdengar seolah-olah rasa sakit sebelumnya sirna dalam sekejap.

"Sepertinya, kita berhasil!" seru Lady Hazel penuh haru.

Pangeran Sallac mendelik. "Jangan berteriak! Kau bisa menganggu konsentrasi Tuan Pendeta," desisnya tajam.

"Ck! Dasar tukang marah," keluh Lady Hazel sambil memutar bola mata.

Pangeran Sallac melotot. Emosinya hampir saja terpancing. Beruntung, Louvi telah menyelesaikan proses pemurnian sihir hitam. Lady Neenash sudah benar-benar pulih meskipun masih belum sadarkan diri.

"Pangeran, Lady Neenash telah terbebas dari sihir hitam," lapor Louvi.

Pangeran Sallac seketika melupakan perdebatannya dengan Lady Hazel. Dia menggenggam tangan Lady Neenash dan menyentuh pipi gadis itu dengan lembut. Pangeran Sallac juga merapikan anak-anak rambut yang berantakan.

"Syukurlah, Neenash. Aku tidak akan bisa membayangkan hidup tanpamu," bisik Pangeran Sallac mesra.

Dia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status