Share

Kemalangan Raya

Hasna tengah menikmati secangkir teh saat Dian menghampirinya dengan langkah tergesa. Sementara tak jauh dari Hasna ada Citra yang tengah bermain.

"Bu ayo kita siap-siap," kata Dian sembari meraih kemudian menggendong Citra yang tengah anteng dengan mainannya.

Hasna menyipitkan pupil matanya. Jantungnya berdetak tak karuan melihat gelagat Dian. Hatinya seolah-olah tengah berbisik bahwa ada sesuatu yang terjadi.

"Ke mana? Ada apa sebenarnya?" tanya Hasna kebingungan.

"Tadi aku dapat kabar dari Mas Rian kalau Hendrik akan mencelakai kita." Dian panik dan mengunci pintu serta jendela yang sudah terbuka.

"Rian sudah menelpon polisi?" tanya Hasna gelisah. Wanita itu mencemaskan seluruh keluarganya.

"Sudah Bu, sebentar lagi dia dan Pak Beni datang. Untuk sementara kita tinggal di apartemen pak Beni katanya agar aman."

"Astaghfirullah, ternyata anak Fuji benar-benar nekat," gumam Hasna sembari menggelengkan kepalanya.

"Ibu segera beritahu Mbok Siti, lima menit lagi mereka datang," kata Dian
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status