Share

Rebutan Cucu

"Nengsih, bagaimana kabar kamu, Nak?" tanya Pak Ahmad saat mengunjungi putrinya.

"Aku sehat Pak, bagaimana keadaan Bapak, sehat kan?"

Nengsih balik bertanya, kedua matanya nampak sendu saat melihat tubuh ringkih ayahnya, wanita itu kian menyesal karena terjebak dalam permainan Raya.

"Bapak sehat Nak, Bapak selalu berdoa semoga ada keajaiban untuk kamu, semoga ada pertolongan untuk orang kecil seperti kita."

Pak Ahmad menggenggam tangan putrinya, bulir bening menitik dari kedua netra lelaki sepuh itu, hatinya kian perih lantaran di usia yang sudah tak lagi muda ia harus hidup seorang diri, dan yang paling menyakitkan dalam hidupnya adalah ketika ia terpaksa harus menyaksikan sisa hidup putri tercintanya di balik jeruji besi.

"Katanya Bu Dian sama dokter itu mau bantu kita Pak, mana janji mereka?" tanya Nengsih sambil tersenyum getir, sekilas tatapan wanita itu kosong.

"Bapak juga gak tahu, mereka bilang mau mengumpulkan bukti bahwa kamu tidak bersalah, tapi sampai saat ini belum ada ke
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status