Share

50. Pulau Pribadi

“Mengapa tidak ada seorang pun dari kalian yang berani melaporkan kekacauan ini padaku?”

Suara Marco seketika merobek keheningan yang ada di kediaman megah itu. Para pengawal yang biasa berjaga di beberapa titik hanya mampu diam tanpa berani menyahut atau menjelaskan insiden kemarin malam. Saling berpandangan satu sama lain.

“Apa bunyi dari pistol-pistol yang ada di balik pakaian kalian sudah membuat telinga kalian semua tuli? Mengapa tidak ada yang menjawab?” bentak Marco yang warna wajahnya berubah menjadi merah karena amarah.

“Kami tidak—”

Emma mendadak maju dan meminta seorang pria berambut pirang dengan desain rajah tato yang sama di kedua pipinya itu untuk menutup mulut. Dia memberi kode lewat gerakan jemari, lantas menghadap Marco dengan sikap tenang. Mengatur ekspresinya agar tetap datar di depan sang tuan.

“Ada peristiwa tidak terduga yang harus melibatkan kapak untuk membuka pintu kamar Anda dengan cepat. Kuncinya macet dan tidak bisa terbuka dari dalam. Jadi, Tuan Muda memu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status