Share

63. Panti jompo

Tiba tiba pintu kamar Naya terbuka dan terlihat Faris yang berjalan ke arah mereka sambil memandang keduanya dengan tatapan teduh.

"Nay ... penghulunya sudah datang, kita nikah sederhana dulu, mumpung jenazah Papa masih ada. Bukankah Papa sangat ingin melihat kamu menikah dengan lelaki yang kamu pilih sendiri?" tanya Faris dengan nada setenang mungkin agar tidak ada penolakan dari adik perempuannya. walaupun kenyataannya dia sendiri tidak tega bersikap seperti itu pada Naya.

Mendengar ucapan Faris tentang keinginan Papa dan kebenaran pula bahwa Dimas adalah lelaki pilihannya sendiri. Membuat Naya seperti melupakan penolakan yang sempat ia lontarkan tadi pada Ivana.

"Aku akan siap siap, Mas," jawabnya sambil menghapus air mata di pipinya dengan kasar. Mendengar jawaban sahabatnya, sontak Ivana tercengang, bagaimana bisa sikap Naya langsung berubah seratus delapan puluh derajat setelah mendengar apa yang di katakan Faris.

“Apa kamu serius dengan pilihanmu ini, Nay?”

Ivana masih menata
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status