Share

64. Dia adalah ....

"Ma, Faris langsung ke kantor polisi, ya," pamit Faris sambil menciumi telapak tangan Mama Via. Saat mereka selesai berdoa di pusara Papa Adi.

"Iya, hati hati, Ris. Jangan ngebut!"

Selalu begitu pesan Mama Via sejak Papa Adi meninggal karena kecelakaan, seperti ada ketakutan tersendiri bila bersangkutan dengan perjalanan.

"Iya, siap Ma!" jawab Faris sambil tersenyum dan terus pergi menaiki mobilnya memisahkan diri.

"Boleh tidak Ma, Nay. Bila seumpama aku mau ngajak kalian sebentar ke tempat yang menurutku istimewa?" tanya Dimas dengan hati hati.

"Nggak usah, kita langsung pulang aja, lagian kasihan Mama. Takut kecapekan!!" ketus sekali Naya menjawab.

"Nggak, Mama nggak capek kok, boleh Dim. Memangnya mau di ajak ke mana?"

Berbeda dengan jawaban yang Mama Via berikan, lebih membuat gembira hati Dimas.

"Kalau di sebutin bukan kejutan dong, Ma!" jawab Dimas.

"Ah, iya dech, terserah maumu aja, pokoknya Mama ikut!"

"Siap, Ma. Makasih atas pengertiannya."

Dengan perasaan senang Dimas mu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status