Jessica jelas saja cukup menegang mendengar ucapan gadis dihadapannya, bola mata Jessica menatap sang dokter untuk beberapa waktu dalam keheningan, dia pada akhirnya ingin bicara tapi belum sempat dia bicara tiba-tiba saja pintu depan terbuka.Dua orang tersebut langsung menoleh kearah pintu secara spontan."Bagaimana keadaan nya?." Dan itu adalah Hector.Jessica Ingat dengan wajah laki-laki dihadapan itu yang kini bergerak mendekati mereka, laki-laki yang bicara dengan nya di taman.Sang dokter menyentuh lembut tangan Jessica, mencoba mengeluarkan senyuman terbaiknya."Aku akan datang lagi besok." Dia menjanjikan diri jika esok Jessica sudah bisa keluar dari sana dengan caranya menyampaikan pada Yavuz tentang keberadaan perempuan tersebut."Tidak begitu baik." Gadis itu menjawab dengan cepat."Apa dia kekasih mu?," dan sang dokter bicara pura-pura bodoh, menatap tajam kearah Hector untuk beberapa waktu, dia bergetar sambil berkacak pinggang."Cihhhh sejak kapan urusan ku menjadi urus
"Ba-jingan." Umpat Yavuz dengan kesal.Yavuz jelas saja marah total saat dia tahu Hector membawa Jessica dan menyekap nya."Emraan....," Laki-laki tersebut berteriak dalam kemarahan nya, dia memanggil sang tangan kanannya.Cukup lama dia menunggu hingga pada akhirnya seorang laki-laki muda bergerak dengan cepat mendekati dirinya dengan tergesa-gesa, laki-laki yang dipanggil Emraan mengerutkan keningnya saat melihat bagaimana ekspresi sang tuannya saat ini. Dia menundukkan kepalanya secara perlahan kemudian laki-laki tersebut berkata."Ya tuan?," Dia bertanya dan menunggu perintah, laki-laki tersebut pikir ini pasti kurang baik."Kembali ke markas sekarang juga," tiba-tiba saja laki-laki tersebut bicara seperti itu pada anak buahnya."Lacak keberadaan Hector, siapkan orang-orang kita dan mari pergi ke kediaman bajingan itu." Perintah Yavuz kemudian.Dia tidak peduli apa yang akan terjadi kedepannya yang dia pedulikan dia harus mendapatkan istrinya bagaimanapun caranya, Jessica adalah d
kembali ke kediaman utama keluarga Orlando family."Apa?," Bayangkan bagaimana ekspresi tuan Orlando saat mendengar ucapan pelayan dihadapan nya."Kau bilang apa?," Dia terus bertanya dan menatap ke arah wanita yang ada di hadapannya tersebut dengan bibir bergetar dalam balutan wajah tuanya, apa yang diucapkan oleh sang pelayan membuat dia terkejut setengah mati.Tuan Orlando mencoba untuk menajamkan pendengarannya dan mendengarkan kembali apa yang diucapkan oleh wanita paruh baya yang ada di hadapannya tersebut."Nona muda yang menghilang telah kembali." Pelayan tersebut kembali mengucapkan kalimat yang telah diucapkan tadi, dengan bola mata berkaca-kaca pada sang tuan besar nya.Wanita tersebut bahagia, saking bahagianya dia tidak bisa meluapkan perasaannya dengan cara tertawa dan lain sebagainya melainkan pada akhirnya dia menangis meneteskan air matanya begitu saja, mereka mencari bocah kecil itu sejak puluhan tahun yang lalu, menghilang di suatu tempat ketika tuan nya melakukan l
Bayangkan bagaimana terkejut nya Hector saat dia mendengar perintah ayah nya soal perempuan milik Yavuz, Jessica."Tes DNA?," Siapa yang tidak mengernyitkan keningnya saat mendengar soal tes DNA."Apa maksud daddy?," Pertanyaan tersebut jelas memutar di atas kepala nya, ingin tahu maksud dari ucapan ayah nya tersebut."Apa kau tidak melihat nya? Apa kau tidak menyadari nya? Dia adik mu yang menghilang puluhan tahun yang lalu." Tuan Orlando bicara dengan cepat."Apa?," Sekali lagi Hector terlalu terkejut atas apa yang diucapkan oleh ayah nya tersebut."Itu mungkin akan memakan waktu yang cukup lama, mereka butuh 1 bulan lebih untuk mengeluarkan hasilnya, tuan." Dan tiba-tiba saja laki-laki yang diberikan perintah mencoba mengingatkan tuan nya."Aku tidak yakin ini akan mempermudah kita, mungkin sebaiknya kita menggunakan jalur berbeda lebih dulu sembari menunggu hasil tes nya benar-benar keluar secara penuh." Lanjut laki-laki tersebut lagi kemudian.Tuan Orlando terlihat mengerutkan ke
Bola mata Jessica terus menetap ke arah laki-laki tua seusia daddy nya tersebut di depan sana yang kini bergerak terus untuk mendekati dirinya, dia mengerutkan keningnya dan sedikit agak takut dengan keadaan, berpikir siapa laki-laki tersebut yang bergerak mendekati dirinya.Jessica sejenak mencoba untuk menelan salivanya, dia menundukkan kepalanya secara perlahan begitu laki-laki itu sudah ada di hadapannya, memberikan sebuah pernyataan penghormatan kepada laki-laki tua di hadapannya tersebut, Apakah orang itu baik atau orang itu jahat itu yang ada di dalam kepalanya.Karena dia tahu saat ini dia berada di mana, kandang musuh jelas bukan tempat yang baik untuk dirinya, tebakannya jelas saja berpikir jika orang yang ada di hadapan tersebut bukan orang yang baik. "katakan pada ku, siapa nama mu?," dan begitu laki-laki tersebut sudah berdiri dihadapan nya, dia bertanya dengan serius pada Jessica.Jessica jelas mengerutkan keningnya, menatap netra laki-laki tua tersebut untuk beberapa w
Dalam kegelapan malam, di tepian jurang pinggiran kota paris seorang bocah terlihat tergeletak tak berdaya dalam banyak luka di tubuhnya, kondisi gadis kecil itu tidak baik-baik saja, terdapat banyak luka di sekujur tubuhnya dan bahkan gadis kecil tersebut terlihat seperti terkena dehidrasi. Tidak terdapat pergerakan sama sekali sejak tadi, dimana malam semakin menggelap dan mendung parah, hujan rintik-rintik terlihat saat ini.Cukup lama waktu berlalu hingga pada akhirnya bocah tersebut mulai menggerakkan jemari-cemarinya, wajah pucat dengan bibir yang mengerut berwarna putih terlihat begitu menyedihkan, dia di beberapa waktu sebelumnya nyaris mati karena coba di lenyap kan nyawanya oleh seseorang dengan memerintahkan beberapa orang lainnya, dan orang itu yakin jika bocah kecil tersebut telah mati sebab dia sengaja melenyapkan nya untuk menyingkir bocah kecil tersebut dari kehidupan keluarga mereka. Nyatanya tuhan masih berbaik hati, memberikan jalur baik untuk keselamatan gadis keci
Masih di masa lalu,tepian jurang xxxxxxxx.Ciiittttttt.Seorang perempuan yang tengah mengendarai mobil nya cukup terkejut saat mendengar suara ledakan di bagian jalanan atas nya, dia menghentikan mobilnya dengan cepat dan mendadak. Perempuan itu mendongakkan kepalanya secara perlahan, melihat ke arah jalanan bukit yang berliku dan terjal.Bisa dia lihat kobaran api menyembur menuju ke arah langit, kepulan asap bahkan mulai berhamburan menjulang tinggi, dengan tubuh gemetaran karena cuaca malam sedang tidak baik-baik saja, rinai hujan berubah menjadi rintik deras membuat malam itu semakin terlihat mengerikan. Dia menelan salivanya, mencoba untuk menetralisir detak jantung nya. Perempuan itu pikir mungkin sebaiknya dia menghubungi polisi dan mencoba melaporkan keadaan. Tapi saat dia baru saja mencoba untuk meraih handphone nya dan menghubungi pihak berwajib, tiba-tiba saja satu hal mengejutkan dirinya.Perempuan tersebut membulatkan bola matanya saat dia menyadari sesuatu terjatuh dan
Masih kembali ke masa lalu,Panti asuhan xxxxxxxx,Pinggiran kota.Sepasang suami istri terlihat melangkah kan kaki mereka masuk kedalam panti asuhan yang ada dihadapan mereka, bola mata kedua orang tersebut terlihat menetap ke arah bocah perempuan yang ada di ujung sana yang tampak menyendiri dan memilih untuk memisahkan diri dengan teman-temannya, gadis kecil cantik dengan senyum yang begitu menawan dan juga hangat, membuat sepasang suami istri itu begitu menyukai.Mereka sudah cukup lama menginginkan gadis kecil tersebut, menjadikannya sebagai Putri mereka di tengah kesulitan mereka mendapatkan anak kembali setelah kelahiran bayi kembar mereka berdua. Sudah mengelilingi beberapa panti asuhan dan juga mencoba untuk mendekati diri dengan beberapa anak, dan pilihan hati mereka jatuh pada bocah kecil perempuan tersebut, mereka benar-benar jatuh cinta dan menginginkannya berharap bocah kecil itu menjadi bagian daripada keluarga mereka.Tidak gampang untuk melewati segala prosesnya kare