Share

Diet yang Bukan Diet

Sesungguhnya, Ben bukanlah tipe orang yang sabar menunggu apalagi untuk hal-hal yang jawabannya bisa ditentukan dalam puluhan detik. Namun, sepertinya khusus untuk Kiara, ia memberi waktu dua minggu. Kini, waktunya telah tiba.

Pagi itu, ia bangun dengan disambut tanggal kalender yang dilingkari tanda merah. Keningnya sedikit mengerut sebelum akhirnya sudut bibirnya melengkung membentuk senyuman tipis nan manis.

"Sudah dua minggu? Tidak terasa," gumamnya segera membuka gorden jendela yang ia sibakkan agar sinar matahari bebas memasuki kamarnya.

Sudah menjadi kebiasaannya sejak Kiara memiliki kesibukan padat untuk membereskan kamar sendiri. Setelahnya ia bersiap-siap lalu membukakan pintu tatkala pesanan sarapan mereka telah datang.

"Maaf, aku nggak ada waktu buatin sarapan kita pagi ini," ucap Kiara tidak terlalu nyaman, apalagi yang menerima pesanan itu adalah Ben.

"Aku maklum, sih. Soalnya aku juga sama, nggak ada waktu." Nesya menyahut dengan cepat membuat mata Kiara dan Ben saling
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status